Popular Post

Archive for 2013

Batalyon Infanteri

By : Unknown
Batalyon Infanteri atau Yonif merupakan satuan dasar tempur pasukan infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI) di bawah brigade atau resimen, Batalyon infantri dapat merupakan bagian taktis dari suatu brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi. Batalyon umumnya terdiri dari unsur:
  • sebuah markas Batalyon,
  • Kompi Markas (umumnya terdiri dari Ton angkutan, kesehatan, komunikasi atau perhubungan, perbekalan dan lainnya),
  • Kompi Senapan (biasanya tiga Kompi), dan
  • Kompi Bantuan (mengoperasikan senapan mesin berat, mortir, STTB, senjata anti tank dsb).
Seloka/Semboyan Batalyon Infantri di Indonesia adalah Yudha Wastu Pramuka, dimana Yudhawara : berarti pelaksanaan atau alat perang, sedangkan Pramuka : secara harfiah berarti paling depan atau secara wujud berarti termuka, jadi Yudhawastu Pramuka berarti pelaksana/alat perang yang terdepan atau alat perang yang utama.

Personil

Jumlah personel batalyon infanteri kurang lebih 700 hingga 1000 orang, batalyon biasanya dipimpin seorang Mayor (senior) atau Letnan Kolonel. Dalam satu batalyon biasanya terdapat 3-6 kompi. Dalam penyusunan sebuah yonif, TNI-AD menggunakan Tabel Organisasi Peralatan - Rangka Organisasi Infanteri atau TOP-ROI.

Kategori Yonif

Berdasarkan induk pasukan, Terdapat dua macam Batalyon infanteri ke dalam dua kategori yakni :
  1. Batalyon Infanteri Tempur Organik Kostrad
    Batalyon infanteri tempur berada dibawah komando Kostrad misalnya Yonif 411/Pendawa,
  2. Batalyon Infanteri Teritorial Kodam
    Batalyon infanteri teritorial dibawah komando Kodam seperti Yonif 405/Surya Kusuma.

Berdasarkan kualifikasi pasukan

  1. Batalyon Infanteri Raider, misal Yonif 323/Raider
  2. Batalyon Infanteri Lintas Udara atau Para, misal Yonif Linud 501/Bajra Yudha
  3. Batalyon Infanteri Lintas Medan, misal Yonif 413/Bremoro
  4. Batalyon Infanteri Biasa, misal Yonif 403/Wirasada Pratista

Penomeran Batalyon

Batalyon Infanteri memiliki nama dan kode kesatuan yang berupa 3 digit angka. Angka pertama menunjukkan Kode Kodam tempat batalyon tersebut berada, sedangkan dua digit terakhir menunjukkan angka urutan batalyon tersebut. Misal : Batalyon Infanteri di wilayah Jawa Tengah dan DIY menggunakan kode awal 4, dimulai dari Batalyon Infanteri 401/Banteng Raiders (sekarang berubah menjadi Batalyon 400/Raiders), hingga Batalyon 413-Bremoro.Meskipun demikian dalam sebuah Kodam angka dua digit terakhir bukan merupakan sebuah urutan yang pasti, sebab mungkin ada Yonif yang telah dibekukan atau dilikuidasi, seperti angka Yonif 402, Yonif 404, dan Yonif 409. Ketiga Yonif tersebut diatas sudah tidak ada lagi dalam struktur organisasi Kodam IV/Diponegoro.

Tradisi Korps Infanteri [1]

  • Peringatan Hari Infanteri/Hari Juang Kartika. Tradisi ini ditujukan bagi korps Infanteri dilaksanakan setiap tanggal 19 Desember yang sebelumnya dilakukan rangkaian kegiatan mulai Karya Bhakti bersama masyarakat, lomba Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya, hingga peringatan Hari Infanteri tanggal 19 Desember. Oleh karena itu diperlukan tahapan dalam perencanaan, persiapan, hingga pengakhiran guna menjamin rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara tertib dan lancar serta membawa rasa kebanggaan khususnya sebagai prajurit Infanteri.
  • Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya. Untuk menumbuhkan jiwa korsa dan rasa bangga terhadap Korps Infanteri maka perlu adanya Tradisi Korps Infanteri Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka Jaya karena melalui kegiatan ini akan timbul rasa persatuan dan kesatuan dan rasa kebersamaan yang terjadi antara sesama prajurit yang dalam kondisi capek, lelah, haus, mereka harus berjuang bersama untuk mempertahankan keutuhan satuannya sampai kesasaran sehingga apabila hal ini tercapai maka akan membawa rasa bangga yang tinggi sebagai prajurit Infanteri.
  • Tradisi Korps Pengukuhan Prajurit Baru Infanteri. Tradisi ini ditujukan bagi personel/siswa/pelajar yang melaksanakan pendidikan pertama di Pusdikif maupun Rindam-Rindam sebagai prajurit Korps Infanteri dengan harapan ada rasa kebanggaan sebagai prajurit Infanteri.

Yonif dalam proses

TNI AD merencakana membentuk Yonif baru di beberapa wilayah, yakni:
  • Yonif 147, berlokasi di wilayah Belitung Timur, nantinya berada di bawah Korem 045.
  • Yonif 612, berlokasi di Sangatta untuk melengkapi Yonif 611 dan 613 agar memenuhi syarat sebagai sebuah brigade infanteri yang terdiri dari 3 yonif.
  • Yonif 622, berlokasi di Tanah Laut
  • Yonif 632/Panglima Batur, di Muara Teweh
  • Yonif 734, berlokasi di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat
  • Yonif 735, berlokasi di Morotai, merupakan satuan organik dari Korem Korem 152/Babullah

Rahasia di Balik Urutan Tinggi Jari ( Muslim )

By : Unknown
Rahasia di Balik Urutan Tinggi Jari ( Muslim ) Apa makna di balik urutan tinggi jari tangan? Tidak mudah juga untuk menjawab ini. Mungkin jawaban umumnya adalah hal itu diciptakan agar manusia senantiasa mudah menggenggam atau mencengkeram sesuatu didalam aktivitasnya. Namun jika saya boleh membaca atas petunjuk Alquran, maka saya simpulkan bahwa rahasia dibalik tinggi jari yang berbeda-beda itu adalah merupakan TANDA perjalanan kehidupan manusia itu sendiri. Mari kita segera telusuri. 1. Jari kelingking. (Zaman Adam) Mengapa saya simpulkan bahwa jari kelingking adalah zaman Adam? Kita harus pahami bahwa bahasa Alquran dibaca dengan cara dimulai dari kanan ke kiri. Dan nama Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif nya adalah jari kelingking. Dari itulah saya simbolkan bahwa Jari Kelingking adalah zaman Adam. Karena memang Adam lah Manusia Pertama. 2. Jari Manis. (Zaman Idris) Lihatlah gambar dibawah. Mengapa setelah Kelingking, terdapat Jari Manis yang ukurannya lebih tinggi dari Jari Kelingking itu? Itu mengartikan bahwa kehidupan yang di jalani oleh masyarakat manusia di zaman Idris sungguh memiliki peradaban yang lebih tinggi di banding ketika zaman Adam. Alias semakin berkembang. Tidak heran juga mengapa sosok Budha yang tergambar duduk di tengah BUNGA TERATAI adalah melambangkan bahwa TERNYATA masyarakat manusia pada zaman itu sudah mampu melakukan perjalanan sampai ke Planet terujung, yakni planet Sidratul Muntaha. (TERATAI tempat berhenti). Dan Budha adalah orang yang memang di duga sosok Nabi Idris. Dan beliau sendiri menjadi simbol Miraj bagi kaumnya pada zaman itu. Surat 50/36 : "Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah binasa itu) telah pernah menjelajah di berbagai negeri…" Lebih lanjut, berbagai penemuan puluhan benda kuno namun canggih yang oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya masyarakat zaman dahulu itu secara tidak langsung menggenapi analisa ini. 3. Jari Tengah (Zaman Nuh). Mengapa Jari Tengah ukurannya lebih tinggi dari 2 jari sebelumnya, Jari Manis dan Jari Kelingking? Itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat manusia di zaman Nuh adalah zaman Puncak peradaban. Di mana segala sendi kehidupan manusia pada zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sungguh teramat sayang ketika kemajuan peradaban tidak membawa pada arah ketakwaan, akhirnya Allah menghukum mereka -masyarakat Zaman Nuh- dengan mengirimkan bencana Banjir Dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nuh beserta umatnya) berkembang biak kembali dan peradaban pun di mulai dari titik 0 lagi. Dan Jari Tengah (Zaman Nuh) pun akhirnya menjadi BATAS TOLAK UKUR antara 2 episode perjalanan kehidupan manusia. Umat sebelum Zaman Nuh dan Umat sesudah Zaman Nuh. 4. Jari Telunjuk (Zaman Ibrahim). Mengapa Jari Telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah (turun) dibanding Jari tengah? "Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongan Nuh" Kelebihan Zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok nabi Ibrahim ini sebagai "Bapaknya" para nabi. Dari sini beliau dijadikan figur ajaran Tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan orang Paling Pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham satu Tuhan. Dari sebab itulah kenapa Telunjuk saya simbolkan dengan zaman Ibrahim, karena Jari Telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1. Surat 6/161 : "Katakanlah : "sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus….." Kembali ke pertanyaan mengapa ukuran Jari Telunjuk malah lebih rendah dari Jari tengah, itu sangat jelas mensinyalkan bahwa apa yang ada pada zaman nabi Ibrahim (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia, ukuran kemakmuran manusia) semuanya menjadi menyusut di perkecil oleh Allah dibanding dengan kala manusia pada waktu sebelum zaman nabi Nuh. Dan yang paling sangat tampak adalah ukuran tubuh manusia yang dari masa ke masa terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya perjalanan waktu tersebut berlaku dari zaman ke zaman menuju sampai pada zaman Muhammad (Jari Jempol). Zaman sisa-sisa. 5. Jari Jempol (Zaman Muhammad). Surat 16/123 : "Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : "Ikutilah agama Ibrahim…" Surat 36/2-4 : "Demi Alquran yang penuh hikmah" "Sesungguhnya engkau (Muhammad) salah seorang rasul-rasul" "Di atas jalan yang lurus". Jari Jempol (Zaman Muhammad) adalah jari yang paling pendek dari ke empat jari sebelumnya. Mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup untuk melampaui apa yang pernah di capai oleh umat sebelumnya. Dari itulah Alquran sering kali menegaskan jika umat sebelum kita yang segala sesuatunya lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi zaman kita !!! Zaman pengulangan !!! Surat 56/62 : "Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?" Namun disamping itu semua janganlah berkecil hati, sebab di balik rendahnya "derajat" zaman ini (zaman penghabisan) Allah tetap Maha Penyayang terhadap mahluk bernama manusia. Lihatlah betapa akhirnya Dia menurunkan Alquran melalui Muhammad sebagai kitab Ummul Ilmu (Ibu Ilmu). Sejalan dengan istilah pada Jari Jempol itu (Ibu Jari). "Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Alquran) kepada hambaNya, agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam."(QS. Al Furqaan : 1) Sumber: Rahasia di Balik Urutan Tinggi Jari ( Muslim ) - Yafi Blog http://yafi20.blogspot/. com/2012/04/rahasia-di-balik-urutan-tinggi-jari .html#ixzz2 DQlLsifV Semoga Bermanfaat :)

- Copyright © Mini Semut Blog \=D/ - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -